Jumat, 04 April 2014
Sesobek dusta
seperti inikah?
cinta yang selalu aku agungkan.
menuai kesemuan ketika aku berjuang mempertahankan.
seperti inikah yang kau sebut cinta?.
memberiku cinta yang bergetah.
sesobek dusta yang kau buat.
membuatku tersungkur jatuh dan terluka.
lukanya masih baru diatas luka lama.
aromanya pun masih perih dan tersayat.
sesobek dusta yang kau titipkan.
menjalar pada derita rindu yang terasingkan.
membuat iluku terus menetes deras.
lalu, bagaimana dengan kisah cintaku ini?
ia berjuang sendiri, membalut lukanya.
mengisayatkan pada malam bahwa hatinya sedang terpilah.
hanyut perasaannya bersama khayalnya dengan sejuta mimpi yang sudah terajut indah.
seumpama ada penawar ia pun masih ingin menikmati cintanya.
sesobek luka meninggalkan jejak.
disini, diperantara doa dan harapan.
sesobek luka masih ingin bersahabat.
entah, hingga kapan batas waktu itu mulai merapat.
aku masih saja menikmati sesobek dusta.
Jember, 05 April 2014
cinta yang selalu aku agungkan.
menuai kesemuan ketika aku berjuang mempertahankan.
seperti inikah yang kau sebut cinta?.
memberiku cinta yang bergetah.
sesobek dusta yang kau buat.
membuatku tersungkur jatuh dan terluka.
lukanya masih baru diatas luka lama.
aromanya pun masih perih dan tersayat.
sesobek dusta yang kau titipkan.
menjalar pada derita rindu yang terasingkan.
membuat iluku terus menetes deras.
lalu, bagaimana dengan kisah cintaku ini?
ia berjuang sendiri, membalut lukanya.
mengisayatkan pada malam bahwa hatinya sedang terpilah.
hanyut perasaannya bersama khayalnya dengan sejuta mimpi yang sudah terajut indah.
seumpama ada penawar ia pun masih ingin menikmati cintanya.
sesobek luka meninggalkan jejak.
disini, diperantara doa dan harapan.
sesobek luka masih ingin bersahabat.
entah, hingga kapan batas waktu itu mulai merapat.
aku masih saja menikmati sesobek dusta.
Jember, 05 April 2014
oleh: Ressa Andi Pratiwie.
SHARE THIS POST
Author:Ressa Andi Pratiwie
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: