Yuk Ikutan Even Desember 2013 Event Puisi “Special Ultah Lavira Az-Zahra.” DL 10 Desember 2013!

Selasa, 04 Februari 2014

Widgets

bingkisan kotak merah hati

semusim telah berlalu dengan membawa sejuta kemilau kenangan yang masih hangat dipelupuk mata, kenangan yang selalu membuatku merindukan tawa canda serta tangis yang bersama. dan pada hari ini juga hari yang dua tahun lalu membuatku terhenyak tanpa menghentikan tangis yang menderai. Aisyah, ia adalah perempuanku yang selalu kurindukan hingga detik ini tak ada yang mampu menggantikan cintanya yang tulus kepadaku hingga akhir hidupnya. tak henti hentinya aku menyalahkan diriku sendiri,memaki diriku sendiri dan jika mati bunuh diri tidak menuai dosa ,sudah aku lakukan sejak kejadian itu.

sangat teringat jelas bagaimana Ia selalu memperhatikan semua kebutuhanku, bagaimana Ia selalu mengingatkanku tentang hal yang baik atau hal yang buruk, bagaimana Ia selalu menghiasi wajahnya dengan senyum yang tulus,bagaimana Ia menangis ketika aku sakit tanpa memberitahunya. ya ALLAH, sungguh aku tak tahan dengan tekanan batin seperti ini, untuk apa aku hidup tanpa Ia disampingku. aku tak mampu sendiri tanpa Ia disini. aku kerepotan setiap hari harus mengurusi semuanya sendiri hingga sakitpun seakan mati tanpa rasa yang aku rasakan.
"wahai Isteriku,rindukah engkau dengan suamimu ini? masihkah engkau menungguku disana? maukah engkau menjadi bidadariku disana? aku sangat merindukanmu. hidupku tak bergairah tanpa senyummu disini. kenapa kau menitipkan cinta yang begitu kuatnya kepadaku?kenapa kau selalu menaburkan benih benih rindu dalam tanah hatiku? tidak tahukah engkau? aku sakit merasakan semua ini?

begitulah dialog hatiku yang bergumam terus menerus dan mengharapkan Aisyah memberi jawaban. namun itu takkan pernah mungkin. selepas aku menundukan kepalaku dan mengusap airmataku aku menoleh pada kotak merah hati. dan aku baru menyadari bahwa Aisyah memberiku bingkisan kecil i
tu ketika ia dalam sakaratul maut,ketika ia berbata bata mengeja kalimat syahadat. Astagfirullahal'adzim....

dua tahun lalu hingga detik ini aku tak ingin membuka kotak hati itu. aku takut aku tak mampu mengenangnya,aku tak mampu mengikhlaskannya. karena bagi istri yang meninggal dan suaminya ridho maka surga jaminan untukknya dan aku tidak mungkin tega tak meridoi istriku ,bidadariku. jika aku tak membukannya hingga nanti aku tak tahu isi dan amanah istriku namun jika aku membukannya aku takut terlalut dalam kenangan bersamanya.
akhirnya aku pun harus berusaha tegar setegar karang . sungguh ini tak mudah bagiku. aku ambil dengan wajah yang sendu dan mulai aku membuka kotak itu.
ya ALLAH, disana ada cincin indah yang selalu ia lingkarkan pada jari manisnya ,ya ,cincin pernikahan kita. dan banyak sekali surat dengan warna kertas yang sama biru muda. istriku sangat menyukai warna biru muda ketika ia bercerita ia menyukai awan yang biru muda dimana keceriaan dan keanggunan sworang wanita. kuputuskan untuk sholat dhuhur dulu sebelum aku melanjutkan membaca semua isi surat dari istriku.

selepas sholat aku muali membaca surat surat itu dan mulai menghayati bait bait yang menuai kerinduan,penyesalan dan mengundang airmata. dan aku menemukan sepotong kalimat cinta darinya memukul sesak didadaku.

"untukumu cinta"
sekujur tubuh ini memberi ruang untuk ruhku,
dan segumpal hati memberi ruang untuk cintaku
serta sekelopak mata memberi ruang untuk tangisku.
aku mengagumimu..
aku mendambakanmu..
dan aku mencintaimu..
jika pertemuan antara kita membuatmu tak merasa kan kebebasan, aku bersujud meminta maaf kepadamu, karena engkau adalah suamiku. akan aku lakukan jika engkau menginginkan lebih dari itu,karena engkau suamiku.
akupun wanita biasa dengan kekurangan selalu menyertaiku,akupun berusaha membagi cintaku dengan CintaNYA. yang jelas Dia lebih mencintaiku.
jangan pernah menyesali yang pernah kita lewati bersama akupun selalu merindukanmu.
tak perlu kau risaukan tentang hati karena aku telah menitipkan hatiku dihatimu.
aku membutuhkan cintamu
aku membutuhkan rindumu
dan aku membutuhkan senyummu.

ya Allah apa yang harus aku lakukan .. aku ingin memeluknya..

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author:Ressa Andi Pratiwie
Seperti itulah Manusia.. ada hujan ada pelangi.. namun tak tahu ketika tiba-tiba hujan berganti badai.. Read More →

0 komentar: